JAKARTA – Tim medis Rumah Sakit Shanghai Changzheng berhasil melakukan operasi langka terhadap seorang pasien dengan cedera leher ekstrem yang nyaris memisahkan kepala dari tubuh. Pasien yang semula diperkirakan tak bertahan hidup kini menunjukkan pemulihan menjanjikan.
Direktur Bangsal Bedah Tulang Belakang dan Leher, Chen Huajiang, menyebut kasus ini sebagai yang paling ekstrem yang pernah ia tangani. Pasien masuk rumah sakit pada Juni setelah mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan kelumpuhan dan henti jantung.
“Operasi adalah satu-satunya harapan, tapi sangat berbahaya,” kata Chen. Ia menuturkan bahwa berdasarkan literatur medis, belum ada kasus serupa yang berhasil ditangani sebelumnya.
Dalam prosedur tersebut, tim dokter tidak hanya memperbaiki tulang belakang leher yang terkilir, tetapi juga memperkenalkan teknik baru yang disebut pelat satelit. Metode ini menggunakan pelat tambahan kecil untuk memberikan penguatan lebih baik pada struktur tulang.
“Teknik ini belum pernah diterapkan dalam kasus ekstrem seperti ini sebelumnya. Ini bukan hanya soal tulang, tetapi juga melibatkan pembuluh darah dan saraf yang sangat kompleks,” jelas Chen.
Operasi berjalan sukses tanpa komplikasi. Menurut Chen, obat vasopresor pasien langsung dihentikan pada hari yang sama, sementara fungsi pernapasan membaik tanpa infeksi paru serius.
Setelah menjalani perawatan intensif, pasien melewati masa kritis dan dipulangkan pada 9 Juli. Ia sudah bisa bernapas mandiri tanpa ventilator hingga 36 jam, serta mulai menunjukkan gerakan positif pada bahu dan tangan.
Meski begitu, Chen mengingatkan proses pemulihan masih panjang karena cedera tulang belakang yang diderita pasien sangat berat. Keberhasilan operasi ini kini menjadi perhatian komunitas medis internasional.
“Kami akan terus maju ke wilayah yang belum terpetakan dalam bedah tulang belakang leher, terus menantang batas-batas yang mungkin secara teknis,” pungkasnya. ***










